Identitas Korban Kebakaran Rumah di Selatpanjang, 2 Anak itu Ternyata Masih Berusia 4 dan 1 Tahun
SELATPANJANG - Kebakaran hebat yang meluluhlantakkan 3 unit rumah kayu di Jalan Nusa Indah Gang Sempurna, Kelurahan Selatpanjang Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, memakan 3 korban jiwa, merupakan satu anggota keluarga, ibu dan dua anaknya. Sabtu 23 September 2017 malam.
Berdasarkan data dari kepolisian setempat, adapun identitas tiga korban tersebut diantaranya:
1. Amei bin Kok Ho, ibu berumur 30 tahun, Tionghua, Budha.
2. Cintia, anak perempuan dari Amei berusia 4 tahun, Tionghua, Budha.
3. Hansun, anak laki-laki dari Amei berusia 1 tahun, Tionghua, Budha.
"Baru 2 kerangka yang sudah ditemukan. Diduga ada lagi satu orang anak berusia satu tahun, masih dalam proses pencarian, dikarenakan kondisi TKP," ungkap Paur Humas Polres Kepulauan Meranti, Iptu Djoni Rekmamora.
Ketiga rumah yang terbakar itu, kata Djoni, masing-masing milik Ading, Kok Ho dan Supriyadi. Sementara 2 kerangka manusia itu, 1 kerangka orang dewasa dan 1 kerangka anak, ditemukan di rumah milik Kok Ho yang dihuni oleh anaknya Amei.
"Diduga sumber api berasal dari dapur rumah Kok Ho, dimana keseharian rumah yang bersangkutan tidak dialiri listrik, hanya menggunakan penerangan lilin dan lampu teplok," sebut Djoni.
Menurut keterangan Djoni, kronologis kejadian pada Sabtu sekira pukul 20.40 Wib, saksi Supriadi pulang menuju rumahnya yang berada di Jalan Nusa Indah Gang Sempurna, Kelurahan Selatpanjang Selatan, Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti.
Setelah sampai di rumah tersebut, Supriyadi kemudian membangunkan anaknya yang sedang tidur di depan Tv. Pada saat membangunkan anaknya dan mebawa masuk ke kamar, Supriyadi melihat api dari rumah Kok Ho yang berada tepat di samping rumahnya, dan terdengar suara teriakan orang meminta tolong dari rumah tersebut.
Atas hal itu, Supriyadi langsung keluar rumah lalu berusaha untuk memadamkan api, namun pada saat dia memadamkan, api semakin membesar. Selanjutnya Supriyadi meminta bantuan dari masyarakat yang lain untuk melakukan penyiraman rumah tersebut. Karena keterbatasan alat dan masyarakat, api tidak bisa dikendalikan dan api semakin membesar dan menyambar rumah Supriyadi dan rumah milik Ading yang berada disamping kanan rumah Kok Ho.
Sekira pukul 21.30 Wib, Mobil Damkar sebanyak 2 unit dibantu petugas gabungan Polri, TNI dan masyarakat, bersama-sama melakukan pemadaman api, dan sekira pukul 23.00 Wib api berhasil dipadamkan.
"Saat kejadian, suami korban atas nama Gege, diketahui tidak berada di Selatpanjang, dia bekerja di Kota Batam, Provinsi Kepri," tutup Djoni.(red-nur)
Berdasarkan data dari kepolisian setempat, adapun identitas tiga korban tersebut diantaranya:
1. Amei bin Kok Ho, ibu berumur 30 tahun, Tionghua, Budha.
2. Cintia, anak perempuan dari Amei berusia 4 tahun, Tionghua, Budha.
3. Hansun, anak laki-laki dari Amei berusia 1 tahun, Tionghua, Budha.
"Baru 2 kerangka yang sudah ditemukan. Diduga ada lagi satu orang anak berusia satu tahun, masih dalam proses pencarian, dikarenakan kondisi TKP," ungkap Paur Humas Polres Kepulauan Meranti, Iptu Djoni Rekmamora.
Ketiga rumah yang terbakar itu, kata Djoni, masing-masing milik Ading, Kok Ho dan Supriyadi. Sementara 2 kerangka manusia itu, 1 kerangka orang dewasa dan 1 kerangka anak, ditemukan di rumah milik Kok Ho yang dihuni oleh anaknya Amei.
"Diduga sumber api berasal dari dapur rumah Kok Ho, dimana keseharian rumah yang bersangkutan tidak dialiri listrik, hanya menggunakan penerangan lilin dan lampu teplok," sebut Djoni.
Menurut keterangan Djoni, kronologis kejadian pada Sabtu sekira pukul 20.40 Wib, saksi Supriadi pulang menuju rumahnya yang berada di Jalan Nusa Indah Gang Sempurna, Kelurahan Selatpanjang Selatan, Kecamatan Tebingtinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti.
Setelah sampai di rumah tersebut, Supriyadi kemudian membangunkan anaknya yang sedang tidur di depan Tv. Pada saat membangunkan anaknya dan mebawa masuk ke kamar, Supriyadi melihat api dari rumah Kok Ho yang berada tepat di samping rumahnya, dan terdengar suara teriakan orang meminta tolong dari rumah tersebut.
Atas hal itu, Supriyadi langsung keluar rumah lalu berusaha untuk memadamkan api, namun pada saat dia memadamkan, api semakin membesar. Selanjutnya Supriyadi meminta bantuan dari masyarakat yang lain untuk melakukan penyiraman rumah tersebut. Karena keterbatasan alat dan masyarakat, api tidak bisa dikendalikan dan api semakin membesar dan menyambar rumah Supriyadi dan rumah milik Ading yang berada disamping kanan rumah Kok Ho.
Sekira pukul 21.30 Wib, Mobil Damkar sebanyak 2 unit dibantu petugas gabungan Polri, TNI dan masyarakat, bersama-sama melakukan pemadaman api, dan sekira pukul 23.00 Wib api berhasil dipadamkan.
"Saat kejadian, suami korban atas nama Gege, diketahui tidak berada di Selatpanjang, dia bekerja di Kota Batam, Provinsi Kepri," tutup Djoni.(red-nur)
Baca Juga:
SHARE:
Berita Terkait
Basarnas Riau Bersama Bupati dan BPBD Meranti Saling Perkuat Sinergi
Babinsa Koramil 02/Tebing Tinggi Lakukan Pemantauan PMK pada Ternak Sapi di Desa Banglas
Babinsa Koramil 02/Tebing Tinggi Gelar Patroli Karhutla di Desa Bantar
Rumdis Diperbaiki, Bupati Asmar Pindah ke Rumah Sewa
Patroli Rutin Cegah Karhutla, Babinsa Pastikan Selatpanjang Selatan Aman
Babinsa Koramil 02 Tebing Tinggi Lakukan Pengecekan PMK di Desa Lukun, Hewan Ternak Dipastikan Sehat
Komentar