Bang! Anak Punk Itu Tidak Kriminal, Kami Berkarya
BENGKALIS -Satpol PP Bengkalis mengamankan 10 anak punk yang dianggap sudah meresahkan warga Bengkalis. Mereka yang diamankan petugas sudah dipulangkan ke daerah asal masing-masing.
Riski, satu dari 10 anak punk menceritakan bagaimana dia dan dan kawan-kawan sampai ke Bengkalis. Riski mengaku, dari Pekanbaru, mereka memanfaat truk untuk menumpang. Sampai dimana saja, ia dan rekan-rekan tidak peduli.
"Kami estafet bang, dari Pekanbaru numpak truk kesini,"tuturnya kepada bengkalisone, Senin (2/10/2017).
Pria 22 tahun ini menjelaskan, dia dan kawan-kawan ke Bengkalis mengaku disuruh dan diajak anak punk asal Bengkalis bernama Hendri. Dia tidak menyebutkan apa tujuannya selain ngamen.
Pengakuan Hendri, mereka ingin melihat kota Bengkalis.
"Orang ni nak lihat Bengkalis om, tak mungkin makan dia saya nanggung, mereka cari hidup sendirilah, "ujar anak punk asal Bengkalis.
Lanjut Riski, memilih jalan hidup jadi anak punk bukan tanpa alasan. Dia ingin berkarya dan menghibur masyarakat.
"Kita ingin berkarya bang. Dulu kami pernah buat rumah, kapal (miniatur) dari koran hasil karya kami. Itu kami buat saja,"imbuhnya.
Didalam grup punk menurutnya, tidak ada istilah ketua atau pemimpin. Semua sama rata dan saling berbagi.
"Kita punk tidak kriminal, kami berkarya, ngamen menghibur masyarakat,"aku Riski.
Di Bengkalis, tambah Riski, mereka memanfaatkan bangunan rumah sakit lama (bangunan Poltekes.red) Jalan Ahmad Yani. Disana, mereka tidur dan makan yang dibeli dari hasil ngamen.
Setelah diamankan petugas dari Satpol PP, dia mengaku tidak akan lagi kembali ke Bengkalis.
Kini, sembilan dari 10 anak punk tersebut telah dipulangkan ke daerah asal masing-masing. Sementara anak punk asal Bengkalis akan dilakukan pembinaan oleh Dinsos.(Gus)
Riski, satu dari 10 anak punk menceritakan bagaimana dia dan dan kawan-kawan sampai ke Bengkalis. Riski mengaku, dari Pekanbaru, mereka memanfaat truk untuk menumpang. Sampai dimana saja, ia dan rekan-rekan tidak peduli.
"Kami estafet bang, dari Pekanbaru numpak truk kesini,"tuturnya kepada bengkalisone, Senin (2/10/2017).
Pria 22 tahun ini menjelaskan, dia dan kawan-kawan ke Bengkalis mengaku disuruh dan diajak anak punk asal Bengkalis bernama Hendri. Dia tidak menyebutkan apa tujuannya selain ngamen.
Pengakuan Hendri, mereka ingin melihat kota Bengkalis.
"Orang ni nak lihat Bengkalis om, tak mungkin makan dia saya nanggung, mereka cari hidup sendirilah, "ujar anak punk asal Bengkalis.
Lanjut Riski, memilih jalan hidup jadi anak punk bukan tanpa alasan. Dia ingin berkarya dan menghibur masyarakat.
"Kita ingin berkarya bang. Dulu kami pernah buat rumah, kapal (miniatur) dari koran hasil karya kami. Itu kami buat saja,"imbuhnya.
Didalam grup punk menurutnya, tidak ada istilah ketua atau pemimpin. Semua sama rata dan saling berbagi.
"Kita punk tidak kriminal, kami berkarya, ngamen menghibur masyarakat,"aku Riski.
Di Bengkalis, tambah Riski, mereka memanfaatkan bangunan rumah sakit lama (bangunan Poltekes.red) Jalan Ahmad Yani. Disana, mereka tidur dan makan yang dibeli dari hasil ngamen.
Setelah diamankan petugas dari Satpol PP, dia mengaku tidak akan lagi kembali ke Bengkalis.
Kini, sembilan dari 10 anak punk tersebut telah dipulangkan ke daerah asal masing-masing. Sementara anak punk asal Bengkalis akan dilakukan pembinaan oleh Dinsos.(Gus)
Baca Juga:
SHARE:
Berita Terkait
Basarnas Riau Bersama Bupati dan BPBD Meranti Saling Perkuat Sinergi
Babinsa Koramil 02/Tebing Tinggi Lakukan Pemantauan PMK pada Ternak Sapi di Desa Banglas
Babinsa Koramil 02/Tebing Tinggi Gelar Patroli Karhutla di Desa Bantar
Rumdis Diperbaiki, Bupati Asmar Pindah ke Rumah Sewa
Patroli Rutin Cegah Karhutla, Babinsa Pastikan Selatpanjang Selatan Aman
Babinsa Koramil 02 Tebing Tinggi Lakukan Pengecekan PMK di Desa Lukun, Hewan Ternak Dipastikan Sehat
Komentar