300 Peserta Ikut Tes TIU dan PIP Capaska Tingkat Kabupaten Kepulauan Meranti Tahun 2025

merantione.com - Sebanyak 300 siswa dan siswi SMA sederajat dari 9 Kecamatan di Kepulauan Meranti, Kamis (10/4/2025), mengikuti tahapan seleksi tes TIU dan PIP sebagai Calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Capaska) tingkat kabupaten tahun 2025.

Baca Juga:

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Kepulauan Meranti tersebut berlangsung di aula SMA Negeri 1 Tebingtinggi.

Kaban Kesbangpol, Wan Zulkifli SH MSi, dalam sambutannya membuka kegiatan itu berpesan kepada para peserta agar semangat, percaya diri dan bisa melalui tahapan seleksi ini.

"Jangan terburu-buru dan gunakan waktu sebaik-baiknya dalam mengikuti tes. Mudah-mudahan berhasil lulus dengan baik. Dan, siapa pun yang lulus dan terpilih nanti itulah yang terbaik," pesannya.

Setelah selesai tahapan ini, sebutnya, nanti akan ada lagi tes samapta, PBB, fisik dan lainnya yang diseleksi oleh tim atau panitia yang terdiri dari kepolisian dan TNI.

"Selain itu pula, akan ada yang terpilih untuk mengikuti seleksi Capaska tingkat provinsi, bahkan mungkin nasional seperti 2 tahun yang lalu. Saya berharap mudah-mudahan ada dari adik-adik yang terpilih nantinya," ucap Wan Zul.

Ia juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak sekolah (SMA 1 Tebingtinggi) yang sudah memfasilitasi kegiatan tes Capaska kali ini.

Lebih lanjut, Wan Zul menjelaskan bahwa tahapan seleksi tes TIU dan PIP Capaska tingkat Kabupaten Kepulauan Meranti tahun 2025 dibagi kepada 3 zona dan dilaksanakan secara serentak.

Untuk zona 1 yang meliputi Kecamatan Tebingtinggi, Tebingtinggi Barat, Pulau Merbau, Rangsang Barat dan Rangsang Pesisir dipusatkan di Kota Selatpanjang.

Kemudian, zona 2 meliputi Kecamatan Rangsang dan Tebingtinggi Timur yang dipusatkan di Desa Tanjung Samak

Selanjutnya, untuk zona yakni Kecamatan Tasik Putripuyu dan Merbau yang dipusatkan di Kelurahan Teluk Belitung.

"Ini dilakukan dengan pertimbangan karena jarak tempuh jauh dan membutuhkan kos yang besar. Mengingat tidak semua peserta mempunyai biaya untuk mengikuti tes tersebut," jelasnya pula usai acara.***